”Seluruh dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah wanita yang sholehah.” (HR. ...an-Nasa’I dan Ahmad)
Fabiayyi alaairobbikumaa tukadzdzibaan..[Q.S.Ar Rahman:13]

Sunday, April 24, 2011

Menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.

Bismillahirromanirrohim..

Ketika seseorang menuntut ilmu hendaknya diniatkan untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain. Karena asal muasal manusia adalah bodoh. Dalil hal tersebut adalah firman Allah,
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan kamu tidak mengetahui sesuatupun dan Allah memberikanmu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur." (An-Nahl: 78)

Realita membuktikan demikian, maka engkau harus meniatkan (dalam menuntut ilmu adalah) untuk menghilangkan kebodohan dari dirimu. Dengan demikian engkau akan mendapatkan rasa takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
"Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama." (Fathir: 28)

Jadi, engkau harus berniat menghilangkan kebodohan dari dirimu, karena pada dasarnya dalam dirimu tersimpan kebodohan. Jika engkau belajar engkau akan menjadi orang yang berilmu dan kebodohanmu akan hilang.

Demikian pula engkau meniatkan (dengan belajar itu) untuk menghilangkan kebodohan dari umat ini. Hal tersebut dapat dicapai dengan ta'lim (proses belajar mengajar) atau dengan berbagai macam cara agar orang lain bisa menimba manfaat dari ilmumu.
Apakah termasuk syarat mengambil manfaat ilmu adalah dengan cara duduk di masjid dalam suatu halaqah ataukah mengambil manfaat ilmu tersebut pada semua kondisi?

Jawabnya: dengan (jawaban) kedua. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بلغوا عني ولو آية
"Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat."*

Apabila engkau mengajarkan ilmu kepada seseorang kemudian orang itu mengajarkan kepada orang lain, maka engkau akan mendapatkan pahala dua orang. Apabila orang ketiga mengajarkan kepada orang lain, engkau akan mendapatkan pahala tiga orang. Demikian seterusnya.

Tergolong perbuatan bid'ah apabila seseorang menunaikan suatu ibadah lalu mengucapkan,
اللهم اجعل ثوابها لرسول الله
"Ya Allah, jadikan pahala ibadah ini untuk Rasulullah."
Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang telah mengajari dan menunjukimu, maka (secara otomatis) beliau akan mendapatkan pahala seperti pahalamu.

Imam Ahmad rahimahullah berkata,
العلم لا يعدله شيء لمن صحت نيته
"Ilmu, tidak ada satu pun yang dapat menandinginya bagi orang yang lurus niatnya."
Para muridnya bertanya, "Mengapa demikian?" Beliau menjawab,
ينوي رفع الجهل عن نفسه وعن غيره
"(Karena) ia berniat untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain."

Sebab pada dasarnya kebodohan melekat pada diri mereka sebagaimana kebodohan itu merupakan sifat dasar yang melekat pada dirimu. Apabila engkau belajar dalam rangka rnenghilangkan kebodohan dari umat ini berarti engkau digolongkan dalam deretan orang yang berjihad di jalan Allah dan menyebarkan agama-Nya.
____________
Footnote:
* HR. Al-Bukhari dalam Kitabul Anbiya’ Bab: Maa Dzakara ‘an Bani Israil

No comments:

Post a Comment